Malaikat Tanpa Sayap bercerita tentang Vino (Adipati Dolken). Sedari
awal film, diperlihatkan hidup Vino sedang berantakan. Terpaksa keluar
dari SMA tempatnya belajar karena tidak mampu membayar iuran sekolah.
Ketika pulang ke rumah kontrakannya yang sederhana, Vino harus menerima
kenyataan bahwa Mirna (Kinaryosih), ibunya, meninggalkan rumah karena
Amir (Surya Saputra), ayahnya, jatuh miskin. Kondisi diperparah saat
Wina (Geccha), adik perempuan Vino yang berusia 5 tahun terjatuh di
kamar mandi.
Wina menderita luka yang fatal. Jika tidak segera dioperasi, Wina
terancam diamputasi. Di sinilah ia bertemu dengan seorang calo (Agus
Kuncoro) yang menawarkan bantuan. Calo ini siap membayar mahal jika Vino
mau mendonorkan organ tubuhnya. Vino awalnya menolak. Mencoba mencari
pinjaman, bahkan melakukan pencurian. Setelah usahanya sia-sia, Vino
menerima tawaran sang calo. Dengan uang itu, selain biaya operasi
adiknya, Vino juga mampu menebus rumah yang disita bank. Meski demikian,
hal ini belum berhasil mencairkan hubungan Amir-Vino.
Di
rumah sakit yang sama, Vino berkenalan dengan Mura (Maudy Ayunda),
gadis yang seusia dengannya. Kehidupan Mura bisa dibilang berbanding
terbalik dengan Vino. Hubungan Mura dan ayahnya (Ikang Fawzie) begitu
hangat dan akrab. Berbeda dengan Vino yang kerap beradu argumen dengan
Amir. Sebaliknya, Vino memiliki teman-teman yang tetap berhubungan baik
meski telah putus sekolah. Sementara Mura yang mengikuti homeschooling,
hanya bisa menjalin pertemanan melalui dunia maya.
Perbedaan ini rupanya menjadi kesempatan untuk saling melengkapi.
Keduanya pun cepat akrab. Dampaknya, Mura lebih ceria menjalani hari.
Sementara Vino, perlahan mulai peduli pada ayah dan adiknya. Kondisi
berubah setelah calo menagih janji Vino untuk mendonorkan organ
tubuhnya. Vino mendadak gamang, dan berniat mundur. Sementara down
payment yang diberikan calo sudah terpakai untuk ini-itu. Bagaimana Vino
menyelesaikan masalahnya? Siapa yang dianggap malaikat dalam film ini?
Jawabnya bisa Anda temukan di akhir film, lengkap dengan alunan lagu
“Malaikat Juga Tahu” milik Dewi Lestari.
**
Malaikat Tanpa Sayap rilis beberapa hari menjelang Valentine. Sudah
jelas film ini menjadi salah satu pilihan kaum remaja yang hendak
merayakan hari kasih sayang di bioskop. Pemilihan Adipati Dolken dan
Maudy Ayunda terbilang tepat. Tidak perlu mengobral adegan ciuman,
keduanya mampu menciptakan chemistry yang mantap.
Tapi film yang diproduksi StarVision ini tidak didominasi kemesraan
Vino-Mura. Masalah keluarga yang dihadapi Vino juga mendapat porsi
seimbang. Di sinilah Anda bisa melihat akting ciamik Surya Saputra.
Karakter ayah galau bukan pertama kali diemban Surya. Dalam Ayah,
Mengapa Aku Berbeda? Surya juga dipercaya memerankan karakter ayah
galau. Bedanya, di Malaikat Tanpa Sayap Surya tidak mengumbar
airmatanya. Dengan intonasi dan ekspresi wajahnya, Surya berhasil
menyiratkan ketidakberdayaan sekaligus egonya dalam menghadapi hubungan
dengan istri dan putranya tidak harmonis.
Secara keseluruhan, tanggung jawab terberat dipegang oleh Adipati
yang membawakan sosok Vino. Karena karakter inilah yang mempunyai
problematika dengan setiap karakter lainnya. Malaikat Tanpa Sayap bukan
film perdana Adipati. Sebelumnya ia pernah membintangi film Putih
Abu-Abu dan Sepatu Kets, dan 18+. Ia juga mendukung sinetron Kepompong,
Dia Jantung Hatiku, dan Aliya. Namun baru kali ini Adipati mendapat
karakter yang dominan sepanjang film. Hasilnya cukup prima. Kalau pun
ada yang mengganjal, adalah dialog-dialog filosofis Vino yang kelewat
berat untuk diucapkan anak SMA
.
Film yang skenarionya ditulis oleh Anggoro Saronto ini kerap
menampilkan dialog puitis. Bukan berarti buruk. Malaikat Tanpa Sayap
disutradarai Rako Prijanto. Di awal karier, Rako dikenal lewat film
drama Ungu Violet dan Merah Itu Cinta. Belakangan, ia lebih aktif
terlibat di komedi (baik komedi romantis, slapstick sampai dewasa) macam
Roman Picisan, Benci Disko, Pengantin Sunat, sampai Perempuan-Perempuan
Liar.
Nyaman di genre komedi, tak lantas membuat Rako kesulitan
menghasilkan adegan-adegan yang mengundang haru ketika membesut film
ini. Menariknya, tanpa adegan banjir airmata atau mewek berlebihan,
Malaikat Tanpa Sayap justru berhasil memunculkan suasana haru dari
dialog dan mimik wajah pemain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar