Jumat, 09 Maret 2012

Sinopsis Malaikat Tak Bersayap

Malaikat Tanpa Sayap bercerita tentang Vino (Adipati Dolken). Sedari awal film, diperlihatkan hidup Vino sedang berantakan. Terpaksa keluar dari SMA tempatnya belajar karena tidak mampu membayar iuran sekolah. Ketika pulang ke rumah kontrakannya yang sederhana, Vino harus menerima kenyataan bahwa Mirna (Kinaryosih), ibunya, meninggalkan rumah karena Amir (Surya Saputra), ayahnya, jatuh miskin. Kondisi diperparah saat Wina (Geccha), adik perempuan Vino yang berusia 5 tahun terjatuh di kamar mandi.

Wina menderita luka yang fatal. Jika tidak segera dioperasi, Wina terancam diamputasi. Di sinilah ia bertemu dengan seorang calo (Agus Kuncoro) yang menawarkan bantuan. Calo ini siap membayar mahal jika Vino mau mendonorkan organ tubuhnya. Vino awalnya menolak. Mencoba mencari pinjaman, bahkan melakukan pencurian. Setelah usahanya sia-sia, Vino menerima tawaran sang calo. Dengan uang itu, selain biaya operasi adiknya, Vino juga mampu menebus rumah yang disita bank. Meski demikian, hal ini belum berhasil mencairkan hubungan Amir-Vino.

malaikat-tanpa-sayap--2Di rumah sakit yang sama, Vino berkenalan dengan Mura (Maudy Ayunda), gadis yang seusia dengannya. Kehidupan Mura bisa dibilang berbanding terbalik dengan Vino. Hubungan Mura dan ayahnya (Ikang Fawzie) begitu hangat dan akrab. Berbeda dengan Vino yang kerap beradu argumen dengan Amir. Sebaliknya, Vino memiliki teman-teman yang tetap berhubungan baik meski telah putus sekolah. Sementara Mura yang mengikuti homeschooling, hanya bisa menjalin pertemanan melalui dunia maya.
Perbedaan ini rupanya menjadi kesempatan untuk saling melengkapi. Keduanya pun cepat akrab. Dampaknya, Mura lebih ceria menjalani hari. Sementara Vino, perlahan mulai peduli pada ayah dan adiknya. Kondisi berubah setelah calo menagih janji Vino untuk mendonorkan organ tubuhnya. Vino mendadak gamang, dan berniat mundur. Sementara down payment yang diberikan calo sudah terpakai untuk ini-itu. Bagaimana Vino menyelesaikan masalahnya? Siapa yang dianggap malaikat dalam film ini? Jawabnya bisa Anda temukan di akhir film, lengkap dengan alunan lagu “Malaikat Juga Tahu” milik Dewi Lestari.
**
Malaikat Tanpa Sayap rilis beberapa hari menjelang Valentine. Sudah jelas film ini menjadi salah satu pilihan kaum remaja yang hendak merayakan hari kasih sayang di bioskop. Pemilihan Adipati Dolken dan Maudy Ayunda terbilang tepat. Tidak perlu mengobral adegan ciuman, keduanya mampu menciptakan chemistry yang mantap.
Tapi film yang diproduksi StarVision ini tidak didominasi kemesraan Vino-Mura. Masalah keluarga yang dihadapi Vino juga mendapat porsi seimbang. Di sinilah Anda bisa melihat akting ciamik Surya Saputra. Karakter ayah galau bukan pertama kali diemban Surya. Dalam Ayah, Mengapa Aku Berbeda? Surya juga dipercaya memerankan karakter ayah galau. Bedanya, di Malaikat Tanpa Sayap Surya tidak mengumbar airmatanya. Dengan intonasi dan ekspresi wajahnya, Surya berhasil menyiratkan ketidakberdayaan sekaligus egonya dalam menghadapi hubungan dengan istri dan putranya tidak harmonis.

Secara keseluruhan, tanggung jawab terberat dipegang oleh Adipati yang membawakan sosok Vino. Karena karakter inilah yang mempunyai problematika dengan setiap karakter lainnya. Malaikat Tanpa Sayap bukan film perdana Adipati. Sebelumnya ia pernah membintangi film Putih Abu-Abu dan Sepatu Kets, dan 18+. Ia juga mendukung sinetron Kepompong, Dia Jantung Hatiku, dan Aliya. Namun baru kali ini Adipati mendapat karakter yang dominan sepanjang film. Hasilnya cukup prima. Kalau pun ada yang mengganjal, adalah dialog-dialog filosofis Vino yang kelewat berat untuk diucapkan anak SMA
.
Film yang skenarionya ditulis oleh Anggoro Saronto ini kerap menampilkan dialog puitis. Bukan berarti buruk. Malaikat Tanpa Sayap disutradarai Rako Prijanto. Di awal karier, Rako dikenal lewat film drama Ungu Violet dan Merah Itu Cinta. Belakangan, ia lebih aktif terlibat di komedi (baik komedi romantis, slapstick sampai dewasa) macam Roman Picisan, Benci Disko, Pengantin Sunat, sampai Perempuan-Perempuan Liar.

Nyaman di genre komedi, tak lantas membuat Rako kesulitan menghasilkan adegan-adegan yang mengundang haru ketika membesut film ini. Menariknya, tanpa adegan banjir airmata atau mewek berlebihan, Malaikat Tanpa Sayap justru berhasil memunculkan suasana haru dari dialog dan mimik wajah pemain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar